Memilikiview yang menghadap langsung ke Gunung Gede, sekitar tahun 1883 – 1942 lapangan tersebut tepat berada di sebrang sebuah hotel bernama Victoria milik Ort yang berkebangsaan Inggris dan sempat beralih kepemilikan ke warga Belanda bernama A.A.E Lenne. “Dulu belum ada jalan yang memisahkan lapangan dengan alun-alun saat ini.
Daripusat kota, Anda bisa naik bus jurusan Alun-alun Bandung - Ciburuy, kemudian melanjutkan dengan angkot Padalarang - Rajamandala. Lalu berjalan kaki melewati perkampungan warga selama 15 menit sebelum tiba di Gua Pawon. Stone Garden Bandung. Satu lagi wisata prasejarah di Citatah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), namanya Stone Garden
DariStasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani.
Fast Money. Setiap alun-alun atau sepetak lapangan luas yang biasanya terletak di depan sebuah pendopo atau semacam keraton pada masa kerajaan, kerap kali dipercaya oleh penduduk setempat dengan kesan magis. Letak kesan kemagisannya berupa penanaman pohon beringin di tengah-tengah dan setiap sisi alun-alunnya. Selain itu, alun-alun juga memiliki kesan menakutkan, karena pada masanya digunakan sebagai kegiatan formal “kenegaraan” termasuk tempat pelaksanaan hukuman bagi pada pelaku kriminal seperti yang tertulis pada Jurnal Patanjala. Miftahul Falah, Agusmanon Yuniadi, dan Rina Adyawardhina melakukan penelitian mengenai “Pergeseran Makna Filosofis Alun-Alun Kota Bandung pada Abad XIX-Abad XXI”. Dalam penelitiannya tertulis bahwa bersamaan dengan hari jadi Kota Bandung, Alun-alun Kota Bandung menjadi salah satu elemen pembentuk kota sebagai pusat pemerintahan kabupaten Bandung saat 25 september 1810 silam. Alun-alun Kota Bandung yang dibangun berdasarkan dengan prinsip kosmologi ini merupakan wujud dari tata ruang kota. Baca Juga Mendefinisikan Kembali Perjalanan ke Bandung Selatan di Waktu Malam Alun-alun Bandung saat Masa Kerajaan Sebuah alun-alun tak hanya sekedar sepetak lapangan luas yang terbuka atau biasa disebut dengan taman kota saja. Namun, alun-alun merupakan salah satu bagian dari tata ruang kota tradisional. “Pada masa kerajaan, alun-alun merupakan batas antara wilayah sakral yakni keraton atau pendopo dan wilayah profan. Alun-alun menjadi tempat di mana kekuasaan raja terpancar ke seluruh negeri atau kabupaten,” tulis Miftahul pada jurnalnya. Di masanya, alun-alun juga digunakan rakyat sebagai tempat menghadap ke rajanya untuk menyampaikan pesan. Menurut penelitian, selain kedudukan raja sebagai penguasa dunia, kedudukan raja juga sebagai pemimpin tertinggi keagamaan. “Penegasan itu disimbolisasikan dengan dipusatkannya kegiatan ritual keagamaan penting di alun-alun dan keberadaan masjid di sebelah barat alun-alun menjadi symbol kekuasaan raja atau budaya di bidang keagamaan,” jelas Miftahul pada penelitiannya. Alun-alun Bandung secara kosmologis menjadi batas antara wilayah sakral dan profan. Letak kosmologis Alun-alun Bandung berada di tengah-tengah antara pendopo dan gunung tangkuban perahu. Pada saat Alun-alun Bandung dibangun, tata ruang Kota Bandung saat itu menyesuaikan dengan pendopo yang sebagai mikrokosmos berada di selatan alun-alun dan gunung tangkuban perahu sebagai makrokosmos atau mahamerunya masyarakat bandung di sisi utara. Ada juga di sisi barat alun-alun Kota Bandung terdapat masjid agung. Alun-alun Bandung memiliki perbedaan dengan alun-alun yang ada di Kota Yogyakarta dan Surakarta. Di kedua kota tersebut terdapat dua alun-alun di sisi utara dan selatan sehingga mengapit keraton. Ini menunjukkan keberadaan alun-alun pada masa Majapahit. “Yogyakarta dan Surakarta merupakan pusat politik dari dua kerajaan, yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Sementara itu, Kota Bandung merupakan pusat politik Kabupaten Bandung sehingga tidak memiliki kesejajaran dengan kerajaan atau kesultanan,” tulis Miftahul. Baca Juga Beringin dan Alun-Alun bagi Aktivitas Masyarakat Jawa Tahun 1910 Alun-alun Kota Bandung pada Masa Kolonial Pada saat itu bandung hanya sebuah kabupaten, walaupun para bupati Bandung memiliki hubungan kekerabatan dengan raja-raja di Sunda. Selain itu, saat dibangun pada Mei-September 1810, Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Di masa kolonial, alun-alun Kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan masa kerajaan, hanya terdapat bangunan tambahan seperti penjara dan kantor asisten residen atau controleur pada sisi utara atau timur. Di tahun 1930-an, bangunan babancong atau bangunan tempat untuk bupati berpidato saat acara-acara resmi atau untuk orang kepercayaannya menyampaikan pengumuman kepada rakyatnya telah menghilang. Saat ini menurut tim peneliti, bangunan babancong hanya ada di Alun-alun Garut dan Manonjaya. Hingga tahun 1940-an, masih terdapat dua pohon beringin besar di tengah-tengah Alun-alun Bandung dan enam buah pohon beringin lainnya. Kedua pohon tersebut diberi nama Wilhelminaboom dan Julianaboom dimana sebelumnya dipercaya masyarakat dengan lambang kewibawaan bupati dengan kekuasaannya menjadi pengayom rakyatnya. Namun pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kepercayaan tersebut dan diganti menjadi simbol kekuasaan Ratu Belanda atas wilayah Hindia Belanda dengan pemagaran alun-alun dan penggantian nama dari pohon beringin menjadi nama Ratu Belanda. “Dalam perkembangannya, Alun-alun Bandung mengalami pergeseran baik secara simbolik maupun makna,” jelas Miftahul. Okezone Tampak Masjid Raya Bandung yang letaknya di pinggir Alun-alun Kota Bandung masa kini Alun-alun Bandung Setelah Masa Kolonial Tim peneliti menulis bahwa, pada awal abad XX secara pragmatis Alun-alun Bandung sudah tidak menunjukkan sebagaimana fungsinya. Alun-alun telah menjadi lapangan luas yang terbuka untuk aktivitas warga. Bahkan sempat menjadi lapangan pertandingan sepak bola pada masa itu. Alun-alun Bandung telah mengalami revitalisasi pada tahun 1950-an oleh Pemerintah Kota Bandung dan menjadi taman kota yang terbuka. Beberapa bangunan peninggalan masa lalu juga telah dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Bandung. Kemudian Alun-alun Bandung sempat ditambah dengan jembatan yang menghubungkan antara Alun-alun Bandung dengan Masjid Agung yang bertujuan agar warga yang berkunjung tidak mengalami kesulitan saat akan melaksanakan ibadah. Untuk menunjang aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi, Pemerintah Kota Bandung telah membangun area parkir di bawah alun-alun atau basement yang juga digunakan untuk kegiatan ekonomi warga. Baca Juga Munculnya Kreativitas Masyarakat Bandung dalam Pariwisata Kolonial Selain itu, telah disediakannya penyewaan sepeda, Masjid Raya Jawa Barat yang dulunya adalah Masjid Agung Kota Bandung, dan papan informasi. “Dengan revitalisasi yang telah dilakukan beberapa kali, Alun-alun Kota Bandung mengalami perubahan fungsi ke arah positif karena pada akhirnya dapat menjadi landmark baru bagi Kota Bandung,” tulis Jayanto pada penelitian sebelumnya. Saat inilah yang membuat fungsi dan makna kesakralan Alun-alun Bandung mulai memudar. Menurut jurnal, alun-alun yang sebagai salah satu simbol kekuasaan penguasa akan hilang seiring dengan semakin terbukanya’ alun-alun tersebut dalam menerima rakyat untuk aktivitas umum. “Aktivitas yang dilakukan mereka tidak hanya yang berkaitan dengan upaya penguasa menguatkan kekuasaannya, melainkan acapkali aktivitas-aktivitas yang sama sekali tidak berkaitan dengan kekuasaan politik,” jelas Miftahul dalam jurnalnya. Namun, revitalisasi pada Alun-alun Bandung ini bertujuan untuk ketersediaan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh publik. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Kemacetan di Bandung yang menyergap setiap akhir pekan atau saat musim liburan memang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini disebabkan para wisatawan kebanyakan yang menggunakan kendaraan pribadi. Di satu sisi memang ada keuntungan kenyamanan di dalam mobil, namun di sisi lain menggunakan kendaraan pribadi kadang jadi bumerang. Bukan kenyamanan yang didapat, malah rasa capek plus buang-buang waktu banyak di jalan. Lihat saja, akibat banyaknya wisatawan yang bawa kendaraan pribadi, jalur ke Lembang, Ciwidey, atau ke pusat Kota Bandung bisa berjam-jam. Selain rasa lelah, biaya bahan bakar, plus tenaga pun jadi terkuras. Semua itu adalah pilihan, terutama yang berwisata bersama keluarga tentunya banyak faktor pertimbangan. Namun bagi Anda yang ingin menjajal berwisata di Bandung dengan murah meriah plus penuh kebebasan, tak ada salahnya mencoba berwisata di Bandung dengan naik kendaraan umum. Berikut ini kami sajikan beberapa tips berwisata di Bandung dengan menggunakan kendaraan umum yang lebih hemat budget dan tentunya ada kepuasan tersendiri. 1. Tentukan tempat wisata mana saja yang ingin dikunjungi Ini penting, sebagai acuan Anda saat akan menentukan titik-titik wisata yang akan Anda sambangi nanti di Bandung. Berapa hari Anda akan wisata di Bandung? Pakai angkutan umum apa? Menginap di mana? Tempat wisata mana yang ingin disambangi? Perlengkapan dan peralatan apa yang akan dibawa? Berapa budget yang disiapkan? Bila wisata bareng teman, berapa harus patungan? 2. Mau Pakai Bus, Kereta Api, atau Travel? Ini bisa disesuaikan dengan pilihan Anda. Bagi yang naik bus dari arah barat bisa turun di Terminal Leuwipanjang dan yang dari arah timur di Terminal Cicaheum. Bila turun di Leuwipanjang mau wisata ke Ciwidey? Tinggal naik angkutan umum ke Ciwidey. Mau ke Lembang? Naik bus DAMRI ke Terminal Ledeng, lalu disambung naik angkot ke Lembang. Bila turun di Cicaheum dan ingin ke Lembang, tinggal naik bus DAMRI Cicaheum-Ledeng. Sementara bila ingin ke tempat wisata yang ngehits di dekat Cicaheum bisa ke Puncak Bintang, Bukit Moko, atau Saung Angklung Udjo di kawasan Padasuka. Sedikit ke timur dari Cicaheum ada wisata Curug Batu Templek di Pasirimpun akses dari seberang Lapas Sukamiskin. Naik angkot Cicaheum - Cileunyi turun di depan Lapas lalu naik ojek. Dari Terminal Cicaheum pun bisa naik angkot ke arah Gedung Sate/Lapangan Gasibu. Jika naik kereta api, turun di Stasiun Bandung lalu naik angkutan umum langsung ke Lembang. Dan bila naik travel, pilihan travel disarankan yang berhenti di pool Jln. Cihampelas. Silakan ubek-ubek main dan belanja di Cihampelas. Dari Cihampelas bisa naik angkot ke tempat wisata daerah Dago, Punclut ke arah Ciumbuleuit, Teras Cikapundung, Taman Balai Kota, Taman Vanda, atau ke Kebun Binatang Bandung. 3. Takut nyasar di Bandung? Bingung dengan rute angkot di Bandung? Bisa nanya ke penduduk sekitar atau gunakan aplikasi online Jangan lupa panteng terus Google Maps. Terus jangan sedikit-sediki naik angkot, misalnya bila wisata di pusat Kota Bandung Alun-Alun. Di Alun-Alun Bandung banyak tempat wisata yang ngehits dan bisa disambangi dengan jalan kaki. Misalnya, bila Anda sedang wisata di area Gedung Merdeka, akses terdekat dengan jalan kaki bisa ke arah Jln. Braga, Cikapundung Riverspot sebelahan dengan Gedung Merdeka, Taman Alun-Alun/Masjid Raya Bandung, Jln. Dalem Kaum, sentra distro Parahyangan Plaza, atau jalan dikit ke Jln. Banceuy - Jln. ABC lalu nembus ke Pasar Baru. Sebelumnya bisa menyambangi wisata sejarah bekas penjara Soekarno di Banceuy. Untuk makan malam, dekat sini ada sentra kuliner malam di Jln. Cikapundung Barat atau menyantap makanan di Warung Ceu Mar yang legendaris. Begitu pula saat Anda wisata di kawasan Gedung Sate, tinggal jalan kaki ke arah timur dimana ada Museum Geologi atau paling dekatnya ke Taman Lansia. Kalau ke arah utara ada Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan sentra kuliner Jln. Dipatiukur dekat Kampus Unpad. Lalu ke arah selatan dari Gedung Sate, tembus ke Jalan Banda dan Jalan LLRE Martadinata Jln. Riau yang dikenal dengan sentra factory oultlet dan aneka pilihan kulinernya. 4. Alternatif transportasi umum lain Alternatif selain angkot, bila Anda bisa berpedoman pada Google Maps, bisa coba sewa ojek wisata. Anda bisa keliling-keliling Bandung dengan naik motor yang bisa selap-selip saat macet. Untuk penyewaan "Ojek Wisata Bandung" silakan cari keyword tersebut di Google atau Instagram. Dan nanti sekitar bulan Maret 2017, di Bandung bakal hadir tempat-tempat penyewaan sepeda berkonsep Smart Bike Sharing, sewa sepeda dengan kartu pintar smartcard. Ini akan lebih asyik, dengan biaya sewa murah meriah, Anda bisa berkeliling ke tempat-tempat asyik di Bandung dengan ngagowes sepeda. Tips tambahan - Jangan malu bertanya seputar jurusan dan harga ongkos angkot. - Tentukan titik utama untuk ke jalur wisata lainnya, misal dari Cihampelas bisa akses ke Pusat Kota Bandung naik angkot Ledeng - Kebon Kalapa, ke Dago, Lembang, dan lokasi lainnya. - Jalur jalan di Bandung itu pendek-pendek dan banyak stopan perempatan. Ini yang kadang membingungkan wisatawan dari luar kota. - Ketahui pusat-pusat wisata yang ngehits di Bandung. Misal, 1. Kawasan Alun-alun tempat wisata area publik; 2. Lembang dan Ciwidey tempat wisata alam; 3. Cihampelas, Pasar Baru, Plaza Parahyangan, atau Jln. Riau tempat wisata belanja pakaian. 4. Jln. Burangrang, Jln. Dipatiukur, dan Jln. Setiabudhi Ledeng sentra kuliner. 5. Tempat nongkrong Jln. Braga, area Taman Alun-Alun, area Gedung Merdeka Jln. Asia Afrika, Lapangan Gasibu/Gedung Sate, Taman Vanda, Taman Jomblo, Taman Balai Kota, dan lainnya. - Jaga selalu keamananan diri. Bila Anda mengalami masalah keamanan, hubungi pihak berwajib. Juga jaga selalu barang-barang berharga yang Anda bawa. - Cari informasi wisata yang ngetren di Bandung di media sosial, misal di Instagram dengan hashtag wisatabandung atau wisatabdg.
Jakarta - Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya oleh warga Jakarta. Selain karena jaraknya yang tidak begitu jauh, akses menuju ke Bandung juga sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi dari sekian banyak tempat wisata di Bandung, ada salah satu lokasi yang selalu ramai dikunjungi oleh warga, yaitu Alun-alun Bandung. Di tempat ini, detikers bisa bersantai bersama keluarga sambil mengajak main buah fasilitas apa saja yang tersedia di Alun-alun Bandung? Lalu apa saja tempat wisata yang terdekat dari alun-alun? Simak pembahasannya dalam artikel ini yuk detikers. Sejarah Alun-alun BandungDibalik ramainya Alun-alun Bandung sekarang ini, ternyata terdapat sejarah yang belum diketahui oleh banyak orang. Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Pergeseran Makna Filosofis Alun-alun Kota Bandung pada Abad XIX-XXI oleh Miftahul Falah, dkk, alun-alun Bandung dibangun pada 25 September 1810, bersamaan dengan dijadikannya Bandung sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di era kolonial itu, salah satu elemen fisik pembentuk kawasan pusat kota adalah hadirnya alun-alun, yang merupakan area terbuka dan dipandang sebagai batas antara ruang sakral keraton atau pendopo dan ruang profan pemukiman atau pusat ekonomi. Ciri utama dari alun-alun, selain memiliki lapangan terbuka adalah ditumbuhi juga pohon kosmologis, Alun-alun Bandung merupakan batas antara wilayah sakral dan wilayah profan. Alun-alun Bandung dibangun di antara pendopo yang direpresentasikan sebagai pusat mikrokosmos dan Gunung Tangkuban Perahu yang direpresentasikan sebagai pusat makrokosmos.Ketiga elemen tersebut yakni alun-alun, pendopo, dan Gunung Tangkuban Perahu membentuk satu poros tegak lurus dengan orientasi mata angin utara-selatan. Ada makna tersendiri di balik poros tegak lurus yang difungsikan sebagai pusat kekuasaan mikrokosmos dibangun di sebelah selatan alun-alun dengan posisi menghadap Gunung Tangkuban Perahu. Hal ini dipercaya sebagai pusat makrokosmos atau mahameru-nya dalam alam pikiran masyarakat Bandung> Selain itu, letak alun-alun Bandung dalam tata ruang kota telah direncanakan sesuai prinsip kosmologi, yaitu penempatan bangunan yang diselaraskan dengan prinsip keseimbangan antara mikrokosmos dan berjalannya waktu, pada akhirnya pemerintah melakukan revitalisasi terhadap alun-alun Bandung selama beberapa bulan. Pada tanggal 31 Desember 2014, alun-alun Bandung yang telah dipercantik akhirnya diresmikan oleh Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Bandung. Foto Wisma PutraBerapa Harga Tiket Masuk Alun-alun Bandung?Sebagai informasi, tidak ada harga tiket masuk ke dalam alun-alun Bandung. Jadi, seluruh masyarakat baik lokal maupun wisatawan bisa bersantai atau bermain bersama keluarga di alun-alun Bandung secara Operasional Alun-alun BandungJam operasional Alun-alun Bandung beroperasi selama 24 jam. Akan tetapi, belakangan ini masyarakat yang mengunjungi Alun-alun Bandung terus membludak, akhirnya untuk sementara waktu ditutup untuk umum hingga sekarang detikJabar, Pemkot Bandung telah menutup Alun-alun Bandung sejak Mei 2022. Rencananya alun-alun kebangaan masyarakat Kota Kembang tersebut akan dibuka lagi untuk umum, tapi untuk tanggalnya belum bisa dan Spot Terbaik di Alun-alun BandungAda sejumlah fasilitas umum yang disediakan di alun-alun Bandung. Dilansir situs travel online, berikut fasilitas dan berbagai spot menarik di alun-alun Bandung1. Taman bunga2. Area kuliner3. Ruang baca4. Toilet umum5. Tempat parkir6. Masjid Raya BandungLokasi dan Rute Menuju Alun-alun BandungAlun-alun Bandung berlokasi di Jalan Asia Afrika, Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. Karena letaknya di tengah kota, akses menuju ke Alun-alun Bandung sangatlah detikers berangkat ke Bandung dengan mengendarai mobil, dari Gerbang Tol Pasteur jaraknya sekitar 7,8 km atau sekitar 30 menit. Apabila detikers menggunakan kereta api, dari Stasiun Bandung jaraknya sekitar 2 km atau 10-15 menit dengan Destinasi Wisata Gratis di Sekitar Alun-alun Bandung yang Wajib DikunjungiDi sekitar alun-alun Bandung terdapat sejumlah destinasi wisata yang bisa dikunjungi secara gratis. Apa saja tempat wisata tersebut? Simak di bawah ini1. Menara Masjid Raya BandungMasjid Raya Bandung Foto Rifat AlhamidiTepat di depan alun-alun Bandung terdapat Masjid Raya Bandung yang megah dan berdiri kokoh. Bagi detikers yang Muslim, sempatkan diri kalian untuk melaksanakan ibadah sholat di Masjid tersebut ketika sedang berkunjung ke malam hari, menara Masjid Raya Bandung memancarkan cahaya yang memukau. Momen tersebut banyak diabadikan oleh masyarakat untuk berfoto-foto dan diunggah ke media Jalan BragaJalan Braga Bandung. Foto Sudirman Wamad/detikJabarTak afdol rasanya jika ke Bandung tanpa mengunjungi Jalan Braga. Di sepanjang jalan ini kamu dapat melihat berbagai tempat makan dengan nuansa bangunan klasik ala Eropa. Saat weekend atau libur panjang, Jalan Braga pasti selalu ramai dikunjungi masyarakat. Nah, jangan lewatkan momen ini untuk berfoto-foto ya, Jalan Asia AfrikaJalan Asia Afrika. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww. Foto ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBITidak jauh dari Jalan Braga terdapat salah satu jalan yang tak kalah ramai dikunjungi wisatawan, yakni Jalan Asia Afrika. Pada saat sore menuju malam hari, sepanjang Jalan Asia Afrika ramai dipadati masyarakat yang sedang berjalan-jalan sambil Museum Konferensi Asia AfrikaMuseum Konferensi Asia Afrika Foto IstimewaTepat di Jalan Asia Afrika terdapat sebuah museum yang terkenal, yakni Museum Asia Afrika. Di tempat ini terjadi momen bersejarah yakni digelarnya Konferensi Asia Afrika yang berlangsung antara 18-24 April situs usai digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, akhirnya gedung ini mulai dijadikan sebagai museum 25 tahun setelahnya, yakni tepatnya pada 24 April 1980. Museum Asia Afrika diresmikan langsung oleh Presiden ke-2 Indonesia, Pasar Barang Antik CikapundungTak jauh dari alun-alun Bandung terdapat sebuah pasar yang menjajakan barang-barang antik, yakni Pasar Cikapundung. Dikutip situs di tempat ini kamu bisa melihat sekaligus membeli barang-barang antik, mulai dari kamera analog hingga uang koin zaman Taman Pelangi BalonggedeBagi detikers yang ingin mencoba kulineran, Taman Pelangi Balonggede wajib dikunjungi. Dilansir situs di tempat ini terdapat puluhan kios-kios PKL yang berjejer rapi, sehingga pengunjung yang datang merasa nyaman dan dapat menikmati makanan yang Monumen Bandung Lautan ApiDi sekitar Alun-alun Bandung terdapat sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah pada masa lalu, yakni Monumen Bandung Lautan Api. Dikutip situs Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter dengan 9 bidang, karya tersebut merupakan hasil rancangan seorang seniman bernama Sunaryo Taman Balai Kota BandungDi dekat Balai Kota Bandung terdapat sebuah taman yang asri dan ramai dikunjungi masyarakat. Di tempat ini detikers bisa bersantai sambil menghilangkan rasa penat, lalu karena banyak ditumbuhi pohon-pohon membuat udara di sekitar menjadi bersih dan Gedung Indonesia MenggugatGedung bersejarah lainnya di Kota Kembang adalah Gedung Indonesia Menggugat. Di tempat ini, kamu dapat mempelajari sejarah tentang Presiden pertama Indonesia, yakni dalam gedung tersebut juga terdapat koleksi puluhan buku tentang kisah Soekarno saat menjadi Presiden. Buku-buku tersebut terpajang pada rak kayu di ruangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa BaratAda satu lagi monumen yang dibangun untuk memperingati perjuangan masyarakat Bandung dalam melawan penjajah, yakni Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Monumen yang juga dikenal dengan sebutan Monpera atau Monju ini, memiliki bangunan bawah tanah yang berfungsi sebagai Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Taman SejarahIngin bersantai sambil mempelajari sejarah Indonesia? Kamu bisa berkunjung ke Taman Sejarah Bandung. Area terbuka hijau ini sangat berguna bagi masyarakat, khususnya para pelajar untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Tanah Cikapundung River SpotDestinasi wisata lain yang masih berdekatan dengan alun-alun Bandung adalah Cikapundung River Spot. Di tempat ini detikers bisa bersantai menikmati udara sejuk Kota Bandung sambil melihat aliran sungai Cikapundung. Terdapat juga air mancur yang menyala dalam waktu tertentu, sehingga bisa menjadi hiburan untuk Sudirman Street Food CourtBagi detikers pecinta kuliner, kamu wajib mengunjungi Sudirman Street Food Court. Di tempat ini mengusung konsep ornamen khas China, seperti banyak lampion hingga kerlap-kerlip lampu di sini kamu bisa mencoba beragam kuliner dari makanan ringan, makanan berat, minuman dingin atau minuman panas juga tersedia. Di sini tersedia makanan halal dan nonhalal, jadi bagi detikers yang Muslim sebaiknya tanyakan terlebih dulu ya ke itu dia detikers pembahasan mengenai alun-alun Bandung beserta sejarah, jam operasional, fasilitas yang tersedia, lokasi, akses menuju ke sana, dan 13 destinasi wisata gratis di sekitarnya. Selamat berlibur detikers! Simak Video "Bermain Kembang Api di Kawasan Wisata Sukabumi" [GambasVideo 20detik] ilf/des
angkot ke alun alun bandung